Sebagai menu favorit masyarakat, sudahkah Anda tahu asal usul cokelat? Bukan hanya disukai oleh masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat dunia. Bahkan dijadikan perasa untuk berbagai makanan dan minuman.
Menu yang dibuat menggunakan biji kakao ini bukan hanya enak namun juga mempunyai beragam gizi. Misalnya membantu menurunkan low-density lipoprotein (LDL). Karenanya, mari simak bagaimana sejarah munculnya cokelat di dunia.
Asal Usul Cokelat di Dunia
Di masa lalu menu yang dibuat pertama kali dari biji kakao bukan cokelat batang, melainkan minuman. Mari membahas sejarah penemuan awalnya hingga dapat berkembang sampai sekarang.
1. Mesoamerika
Asal usul cokelat bermula dari masyarakat Mesoamerika yang menemukan tanaman kakao sekitar 1.400 hingga 1.100 SM. Ketika masa itu, tanaman kakao tumbuh di sekitar Amazon utara, Amerika Tengah termasuk Meksiko.
Peradaban paling tua di Amerika Tengah, yakni Olmec adalah pembuat olahan biji kakao paling awal. Mereka menciptakan minuman cokelat panas yang dilibatkan dalam ritual. Selain itu juga dijadikan sebagai obat guna menyembuhkan beragam penyakit.
Berbeda dengan sekarang, pada waktu itu biji kakao hanya diolah oleh masyarakat Mesoamerika kuno sebagai minuman. Selain itu juga hanya dapat disantap oleh para bangsawan.
Asal usul cokelat pada waktu ini dibuktikan melalui adanya situs pengolahan di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 sampai 1400 SM.
Muncul anggapan bahwa pengolahannya bukan hanya untuk minuman namun juga gula alami sebagai tambahan pada obat dan minuman beralkohol.
Setelah waktu berlalu, sekitar 500 sampai 450 SM, suku Maya yang juga tinggal di wilayah tersebut mulai menikmati minuman tersebut. Minumannya berupa cairan berbusa bertabur lada merah, vanila dan beberapa rempah lain.
Penemuan yang membuktikan asal usul cokelat ini adalah adanya residu cokelat di tembikar yang dipakai suku Maya kuno. Suku Maya kuno sendiri mendiami kawasan Rio Azul, Guatemala Utara. Bahkan, mereka membudidayakan tanaman kakao.
Nama cokelat juga muncul pada waktu ini. Namanya didapatkan dari bahasa Nahuatl, bahasa milik bangsa Aztec. Istilahnya berawal dari “xocolatl”. Bermakna air pahit, meskipun rasanya pahit, minuman ini disukai sebab punya manfaat medis.
Sekitar tahun 1200 M, kerajaan Aztec semakin meluas di Mesoamerika. Popularitas biji kakao semakin meningkat dan dianggap begitu bernilai. Bahkan, suku Aztec menjadikannya sebagai mata uang.
2. Eropa
Asal usul cokelat berlanjut ke Eropa. Dibawa oleh Hernán Cortés. Hernán Cortés adalah seorang penjelajah dari Spanyol. Ia menikmati minuman dari biji kakao ketika menjelajah Mesoamerika di tahun 1519.
Montezuma, Kaisar Aztec yang menyajikan menu tersebut pada Cortés. Lantas, ketika tahun 1528, Cortés kembali ke rumahnya dan mengenalkan menu ini pada masyarakat Eropa.
Mengingat rasa aslinya pahit, menu tersebut kemudian dimodifikasi. Ditambahkan dengan gula, vanila dan kayu manis. Sehingga masyarakat Eropa lebih menyukainya.
Minuman manis ini semakin terkenal di kalangan elite Prancis dan Inggris ketika tahun 1600-an. Awalnya ialah ketika Raja Louis XIII menikah dengan Anne dari Austria, putri Raja Felipe III dari Spanyol.
Anne membawa menu ini ke Pengadilan Kerajaan Prancis untuk menandakan persatuan dua negara. Lantas, menjadi semakin terkenal sebagai minuman lezat.
Bukan hanya dianggap sebagai hidangan enak, namun juga menjadi lambang status para aristokrat. Sehingga popularitasnya semakin meningkat khususnya di kalangan kelas atas Eropa.
Asal usul cokelat memasuki ranah baru di tahun 1828 melalui ditemukannya alat cocoa press. Penemunya adalah seorang ahli kimia dari Belanda.
Cocoa press mampu mengolah biji kakao yang sudah dipanggang hingga menciptakan cocoa butter atau lemak kakao. Melalui proses ini hanya tersisa cake kering.
Cocoa cake lantas diolah hingga tercipta bubuk kakao. Melalui cara tersebut, masyarakat lantas dapat menggunakannya untuk bahan pembuatan beragam kuliner. Misalnya mencampurkannya dalam kue dan roti.
Memasuki tahun 1847, diciptakan cokelat batangan oleh masyarakat Eropa. Namun, tidak ditambahkan rempah-rempah layaknya masyarakat Mesoamerika. Cukup ditambahkan vanila pada makanan tersebut.
3. Indonesia
Asal usul cokelat juga berlanjut ke Indonesia yang disebarkan oleh para pelaut Spanyol ketika tahun 1560. Para pelaut Spanyol ini berlabuh di Sulawesi Utara dan membawa biji kakao dari Venezuela.
Lantas, para pelaut Spanyol menyebarkan tanaman kakao tipe Criollo di Sulawesi Utara. Namun, penanaman Criolla tidak bisa maksimal karena mudah terserang hama. Memasuki tahun 1806, Criolla disebarkan ke Pulau Jawa.
Tanaman kakao bisa tumbuh subur ketika tahun 1880. Namun bukan tipe Criolla melainkan Forastero. Forastero lebih mampu menahan serangan hama dibandingkan Criolla.
Setelah Indonesia mengenal Criolla dan Forastero, lantas diciptakan varietas baru bernama Criolla Java. Pada mulanya dibuat di Sulawesi lantas disebarkan ke Pulau Jawa.
Mengingat sejarah yang cukup panjang, saat ini menu tersebut sudah hadir dalam berbagai bentuk di Indonesia maupun dunia. Berdasarkan asal usul cokelat, sekarang ini bukan hanya dikonsumsi sebagai minuman namun juga bisa diolah menjadi beragam bentuk hidangan.